Warning: Declaration of ktz_menudesc::start_el(&$output, $item, $depth, $args) should be compatible with Walker_Nav_Menu::start_el(&$output, $data_object, $depth = 0, $args = NULL, $current_object_id = 0) in /home/juniansy/public_html/wp-content/themes/kreview/includes/functions/function_head.php on line 172
Kabar penipuan menggunakan aplikasi WhatsApp kembali muncul. Kali ini penipuan terjadi dengan modus menawarkan aplikasi WhatsApp dengan warna baru | JUNIANSYAH

Modus Penipuan WhatsApp Dengan Warna

Ilustrasi WhatsApp

Kabar penipuan menggunakan aplikasi WhatsApp kembali muncul. Kali ini penipuan terjadi dengan modus menawarkan aplikasi WhatsApp dengan warna baru untuk iOS, Windows, Android, dan BlackBerry.

Modus tersebut bekerja dengan menyebar pesan berantai melalui grup WhatsApp. Ahli keamanan dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengatakan penipuan ini dilakukan untuk mendulang uang.

Ciri-ciri modus WhatsApp warna baru adalah penggunaan pemendek tautan (URL shortener) Go Daddy. Dalam modus itu, penipu meminta pesannya disebarkan kembali ke 10 kontak atau 5 grup WhatsApp sebelum mengaktifkan fitur baru WhatsApp yang mereka janjikan.

Dari pengamatan Alfons, tampilan situs web yang dirujuk oleh pesan berantai itu cukup meyakinkan baik berkat penggunaan jenis huruf yang digunakan.

Ponsel mereka yang terlanjur terjebak dengan iklan itu akan sendirinya memasang berbagai aplikasi seperti Fast Cleaner hingga Opera Mini. Selain itu akan muncul pula pemberitahuan palsu yang menyatakan ponsel dalam kondisi bahaya.



Kepada CNNIndonesia.com, Alfons menuturkan tujuan dari penipuan ini adalah mendapatkan keuntungan finansial dari iklan yang akan di-klik oleh korban. Semakin menyebar pesan palsu tadi, kemungkinan iklan akan diklik akan makin besar.

“Vaksincom tidak menyarankan anda untuk menginstal aplikasi apapun yang diiklankan oleh scam ini,” kata Alfons.

Alfons menganjurkan untuk menghindari semua aplikasi muncul sebagai iklan dari aksi penipuan itu.

Dari hasil pengamatannya, penipuan bermodus aplikasi WhatsApp dengan warna baru terjadi cukup banyak di Indonesia.

“Banyak, ini di broadcast di grup-grup WhatsApp Indonesia ramai banget. Iklannya juga iklan lokal Indonesia,” ucapnya menambahkan.

Selain Indonesia, modus serupa juga terjadi di India. Ia menilai penipuan itu berjalan karena ada peran pembuat iklan yang nakal.

“Kadang-kadang di tengah jalan pembuat iklan suka nakal, mengubah iklan tanpa memberitahu agen iklan dengan tujuan dapat klik tinggi dan dapat penghasilan banyak,” pungkas Alfons.

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan