
Gambar Ilustrasi
BONTANG. SD Islam Terpadu (IT) Yabis mencekam. Puluhan murid kelas 6 ditabrak pikap yang tiba-tiba melaju kencang dari atas musala sekolah, yang berada di Jalan Bhayangkara, Senin (28/8) sekitar pukul 16.00 Wita. Meski tak ada yang meninggal, namun dua murid nyaris kritis dan dilarikan ke rumah sakit.
Informasi dari tempat kejadian perkara (TKP), saat itu segerombolan murid hendak salat Asar. Mereka menaiki tangga menuju musala. Namun tiba-tiba pikap yang dikendarai Dian meluncur ke ara mereka. Sontak anak-anak yang tidak mengetahui ada mobil lari berhamburan. Sayangnya, dua bocah perempuan kelas enam SD, Ries Kamayanti (11) dan Delilah (11) tak sempat melarikan diri. Keduanya pun dilindas mobil tersebut.
Tak hanya murid yang jadi korban, angkutan kota yang parkir di depan SDIT Yabis pun ikut ditabrak. Menurut saksi, Masri yang juga pegawai Tata Usaha SDIT Yabis, saat kejadian anak-anak baru pulang dan hendak salat. Naasnya, tiba-tiba pikap meluncur.
“Saya sudah melihat mobil ini saat masuk, saya pikir dia mau mundur untuk parkir tapi kok malah ke depan dan laju sekali sampai meluncur ke bawah tangga. Pas di tangga anak-anak hendak naik ke atas menuju masjid. Saya langsung teriak puluhan anak sempat lari dan terpelanting, sayangnya Putri dan Delilah enggak sempat lari,” jelas Masri yang masih syok.
Hal sama dikatakan Wali Kelas 6D, Amirudin. Menurutnya, saat itu ia juga hendak keluar kelas menunaikan salat Asar bersama anak-anak. “Kejadian begitu cepat, mobil itu tiba-tiba nyelonong laju sekali dan nabrak anak-anak di bawah. Karena posisi musala ada di atas, sementara Aula SD Yabis ada di bawah. Jadi mobil itu laju turun meluncur langsung nabrak. Andai tidak ada mobil taksi mungkin pikap itu bisa-bisa masuk ke gedung aula,” jelas Amirudin yang ditemui di UGD Yabis.
Sementara itu pelaku, Dian merupakan mahamurid STTIB. Diakui Amirudin, Dian hendak mengangkut barang-barang persiapan kuliah tamu yang menghadirkan Wali Kota Neni Moerniaeni dan Wakil Wali Kota Bontang Basri Rase. “Kayaknya anak itu belum bisa nyetir mobil, masih belajar. Karena tidak ada SIM-nya. Dia sama temannya mau angkut-angkut barang persiapan acara malam nanti,” jelasnya.
Sementara menurut Direktur RS Yabis Dr Hari Prasetya, Ries Kamayanti alias Putri mengalami luka parah. Saat ini korban langsung dirujuk ke RS PKT karena ditakutkan ada pendarahan di kepalanya. Sementara tulang betis dan kakinya mengalami patah dan retak serta jari tengah kanannya.
Kondisi Putri saat ditemui media ini juga tampak tak berdaya. Orangtua yang menemani Putri tampak menangis. Ayah Putri, Andris pun terlihat berkaca-kaca mengetahui nasib putri pertamanya kena musibah. Menurut Andris, saat kejadian ia masih bekerja dan baru hendak menjemput anaknya. “Baru aja pulang,” ungkapnya singkat.
No Responses